Laporan keuangan konsolidasi adalah dokumen yang merinci aktivitas keuangan suatu bisnis dengan anak perusahaan atau perusahaan induk. Akun dari perusahaan yang berbeda milik manajemen yang sama dikonsolidasikan untuk menyajikan posisi keuangan grup secara keseluruhan. Laporan ini membutuhkan upaya yang cukup besar karena harus mengecualikan dampak dari setiap transaksi antara entitas yang dilaporkan. Dengan demikian jika terjadi penjualan barang antar anak perusahaan dengan induk perusahaan, maka penjualan antar perusahaan ini harus dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasian. Pada artikel ini akan dijelaskan cara manual membuat laporan keuangan konsolidasi dan yang harus diperhatikan dalam membuatnya.
Cara Manual Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi
1. Pisahkan entitas induk dan anak perusahaan
Tentukan entitas yang dianggap sebagai anak perusahaan dari perusahaan induk. Kepemilikan lainnya akan dianggap sebagai anak perusahaan jika perusahaan induk memiliki hak suara mayoritas, kemampuan untuk memberikan suara mayoritas, kendali untuk menghapus atau mengganti mayoritas dewan, atau kekuasaan untuk mengatur anak perusahaan. Setelah Anda memahami entitas mana yang perlu dipertimbangkan, lalu kumpulkan semua laporan keuangan dari masing-masing entitas.
2. Periksa periode fiskal
Jika suatu entitas menggunakan garis waktu yang berbeda dari perusahaan induk, maka memodifikasi entitas tersebut agar sesuai dengan perusahaan induk. Hal ini biasa terjadi selama akuisisi tetapi tidak selalu.
3. Gunakan microsoft excel
Buat laporan Anda, dengan membuka Microsoft Excel dan buat tab untuk setiap lembar, satu untuk neraca, laporan laba rugi, dan sebagainya. Salin dan tempel total dari setiap entitas dan beri label baris untuk membantu mengatur setiap bagian seperti uang tunai, inventaris, dan lainnya. Pastikan Anda menyertakan baris untuk konsolidasi transaksi debit atau kredit. Kemudian periksa kembali angka-angka yang dimasukkan sebelum menggabungkannya ke dalam laporan keuangan konsolidasi.
4. Buat neraca konsolidasi
Buat neraca konsolidasi Anda yang mencerminkan jumlah yang ditentukan sebelumnya. Lalu lakukan eliminasi antar perusahaan untuk setiap entitas yang bertransaksi satu sama lain. Gunakan data ini untuk menyusun laporan laba rugi konsolidasi dan laporan arus kas. Setelah selesai, tinjau semua lembar untuk memastikan tidak ada yang mengandung nilai duplikat termasuk aset atau kewajiban antar perusahaan dan uang yang mengalir di antara keduanya.
Untuk proses yang lebih ringkas dan praktis, Anda dapat mencoba menggunakan software akuntansi Accurate Online untuk membuat laporan keuangan konsolidasi.
Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi
1. Perhatikan setiap akun
Laporan ini dibuat dengan menambahkan laporan keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan baris demi baris. Perusahaan induk perlu menambah aset, kewajiban, saham, beban, dan pendapatan.
2. Selalu perhatikan ketentuan
Dalam laporan konsolidasi, terdapat hal-hal yang tidak boleh terjadi. Pertama, investasi induk perusahaan pada anak perusahaan tidak dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Kedua, berapapun porsi ekuitas milik perusahaan induk di anak perusahaan tidak akan dimasukkan ke dalam neraca konsolidasi. Ketiga, jika ada transaksi intragrup, maka saldo atau pendapatan atau beban dihapus dari laporan konsolidasi.
Selain itu, juga ada kepentingan non-pengendali yang harus diperhatikan. Pertama, kepentingan non pengendali untuk anak perusahaan dalam laba rugi akan diidentifikasi. Kedua, kepentingan non pengendali masing-masing anak perusahaan diidentifikasi secara terpisah dari kepemilikan induk di dalamnya. Ketiga, kepentingan non pengendali harus disebutkan dalam ekuitas neraca konsolidasi, tetapi harus dilaporkan secara terpisah dari ekuitas pemegang saham dari perusahaan induk.
3. Pastikan tanggal pelaporan yang sama
Dalam penyusunan laporan konsolidasi, perlu diperhatikan bahwa tanggal pelaporan perusahaan induk dan anak perusahaan adalah sama. Jika periode pelaporan anak perusahaan berbeda dengan perusahaan induk, maka perlu dilakukan penyesuaian oleh anak perusahaan. Selain itu harus diperhitungkan bahwa perbedaan periode pelaporan tidak boleh lebih dari tiga bulan dan kebijakan akuntansi yang digunakan seragam.