Sebagai pemilik bisnis, Anda harus dapat membuat proyeksi keuangan yang baik untuk mengantisipasi pasang surut finansial bisnis. Proyeksi keuangan bisnis adalah perkiraan tentang pendapatan, pengeluaran, dan posisi keuangan suatu perusahaan di masa depan. Proyeksi ini mencakup berbagai aspek keuangan, seperti pendapatan, biaya, laba bersih, arus kas, aset, dan liabilitas.
Cara Membuat Proyeksi Keuangan Bisnis
Berikut ini langkah-langkah mudah untuk membuat proyeksi keuangan:
1. Tentukan Tujuan dan Ruang Lingkup Proyeksi
Sebelum memulai, tentukan tujuan utama dari proyeksi keuangan Anda. Apakah Anda ingin menilai profitabilitas, mengelola arus kas, atau menarik investor? Selain itu, tentukan periode proyeksi, misalnya triwulanan atau tahunan. Tujuan yang jelas akan membantu Anda menyusun data yang relevan dan fokus pada analisis yang dibutuhkan.
2. Kumpulkan Data Historis
Data historis seperti laporan laba rugi, arus kas, dan neraca adalah fondasi dari proyeksi keuangan suatu perusahaan. Gunakan data ini untuk memahami pola pendapatan dan pengeluaran sebelumnya. Selain itu, Anda juga dapat mengidentifikasi tren yang dapat digunakan untuk membuat asumsi.
3. Buat Proyeksi Pendapatan dan Pengeluaran
Untuk membuat proyeksi pendapatan, Anda dapat menggunakan data penjualan sebelumnya untuk memperkirakan pendapatan masa depan serta mempertimbangkan faktor lainnya seperti pertumbuhan pasar atau penyesuaian harga.
Untuk membuat proyeksi pengeluaran, Anda dapat melakukan analisis biaya tetap (seperti sewa dan gaji) dan biaya variabel (seperti bahan baku atau pemasaran). Tambahkan pula kemungkinan biaya tak terduga untuk meningkatkan akurasi.
4. Susun Laporan Laba Rugi Proyeksi
Susun laporan laba rugi proyeksi yang mencakup pendapatan, pengeluaran, dan laba bersih yang diperkirakan. Gunakan laporan ini untuk mengevaluasi apakah bisnis Anda akan menghasilkan laba atau Anda perlu menyusun strategi untuk mengurangi biaya atau meningkatkan penjualan.
5. Pantau dan Evaluasi Proyeksi Secara Berkala
Proyeksi keuangan harus diperbarui secara rutin untuk mencocokkan data aktual dengan estimasi awal yang telah dibuat. Hal ini membantu pihak manajemen bisnis melakukan penyesuaian strategi dan meminimalkan risiko akibat perbedaan proyeksi dan kenyataan di lapangan.
Mengapa Proyeksi Keuangan Penting?
Berikut beberapa alasan mengapa proyeksi keuangan sangat penting bagi bisnis:
1. Mengetahui Performa Bisnis di Masa Depan
Dengan proyeksi keuangan, Anda dapat memperkirakan pendapatan, pengeluaran, dan arus kas untuk bulan atau tahun mendatang. Ini memberi gambaran apakah bisnis Anda berjalan baik atau perlu perbaikan sehingga dapat mengambil keputusan strategis.
2. Menarik Investor
Investor cenderung memberikan modal pada bisnis yang memiliki perencanaan keuangan yang baik. Proyeksi keuangan membantu menunjukkan stabilitas dan potensi pertumbuhan bisnis, sehingga meningkatkan kepercayaan investor.
3. Mengelola Risiko Keuangan
Proyeksi keuangan memungkinkan Anda mengidentifikasi potensi risiko atau tantangan keuangan sebelum terjadi. Misal, proyeksi menunjukkan potensi arus kas negatif, Anda dapat mencari pendanaan tambahan atau mengurangi biaya operasional.
4. Mendukung Perencanaan Strategis
Proyeksi keuangan menjadi dasar untuk menyusun rencana bisnis jangka pendek maupun panjang. Dengan data keuangan yang terproyeksi, Anda dapat menentukan alokasi sumber daya, menetapkan prioritas, dan merancang strategi pertumbuhan.
5. Mengukur Keberhasilan Target Bisnis
Proyeksi keuangan memberikan tolok ukur yang jelas untuk mengevaluasi apakah bisnis Anda mencapai target yang telah ditentukan. Ini juga membantu dalam menyesuaikan rencana jika ada deviasi antara proyeksi dan hasil aktual.
Kesimpulan
Dengan langkah-langkah diatas, Anda dapat membuat proyeksi keuangan yang efektif dan strategis untuk masa depan bisnis Anda. Untuk mempermudah pengelolaan data keuangan, gunakan Accurate Online yang memungkinkan Anda menghasilkan laporan keuangan secara otomatis dan akurat. Hubungi customer service kami untuk informasi lebih lanjut!