Bulan Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Kedatangan bulan ini ditandai dengan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Di bulan ini, banyak orang juga mulai lebih memperhatikan lagi pola makan dan hidupnya kembali. Momen ini juga digunakan sebagai kesempatan menurunkan berat badan bagi sebagian orang. Meski begitu terkadang dalam prosesnya, ada beberapa kebiasaan di bulan Ramadan yang bukannya membuat berat badan menjadi turun, namun justru membuat berat badan menjadi naik. Berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang dapat menaikkan berat badan Anda selama bulan Ramadan.
Kebiasaan yang Dapat Menaikkan Berat Badan saat Ramadan
1. Mengonsumsi makanan berkalori tinggi saat berbuka
Ketika berbuka puasa, banyak orang cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi yang tinggi gula dan lemak seperti gorengan dan kolak. Padahal, tubuh telah berpuasa seharian dan rentan menyerap nutrisi dengan lebih cepat. Konsumsi makanan berkalori tinggi inilah yang rentan menyebabkan lonjakan gula darah Anda. Selain itu, makanan berkalori tinggi juga dapat memicu penimbunan lemak yang dapat membuat berat badan Anda cepat naik secara drastis selama bulan Ramadan.
2. Berlebihan mengonsumsi makanan berlemak
Makanan berlemak seperti makanan berminyak dan gorengan, seringkali menjadi bagian dari menu berbuka puasa yang dirasa paling nikmat. Namun, makanan berlemak tinggi ini merupakan faktor pemicu peningkatan berat badan yang paling tinggi jika dikonsumsi oleh Anda secara berlebihan. Lemak memiliki jumlah kalori yang tinggi per gramnya sehingga konsumsi yang berlebih dapat memicu penumpukan lemak di dalam tubuh.
3. Berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman manis
Makan makanan manis dan minum minuman manis seringkali menjadi santapan favorit saat berbuka puasa. Misalnya kolak, es pisang ijo, sup buah, es dawet, es teler, dan masih banyak lagi. Namun, makanan dan minuman manis tersebut mengandung banyak gula tambahan yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah Anda. Asupan gula ini juga dapat menjadi tumpukan lemak jika tidak dikonsumsi dengan lebih bijak.
4. Kurangnya konsumsi air putih
Kebanyakan orang cenderung kurang minum air saat sedang berpuasa. Akibatnya, mereka akan cenderung mengalami dehidrasi yang dapat mengurangi fokus, pusing, mual, dan lainnya. Minum cukup air putih selama bulan Ramadan sangat penting tidak hanya untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh namun juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan setelah berpuasa seharian. Kurangnya konsumsi air putih, akan membuat Anda merasa ingin makan lebih banyak sehingga dapat meningkatkan penimbunan lemak dalam tubuh. Selain itu, air putih juga penting untuk melarutkan gula yang Anda konsumsi dan kemudian dikeluarkan melalui keringat dan urin.
5. Kurangnya aktivitas fisik
Selama bulan puasa, banyak orang cenderung menghindari aktivitas fisik seperti berolahraga dengan tujuan agar tidak mudah merasa lapar. Namun, kurangnya aktivitas fisik justru mengurangi jumlah kalori yang dibakar tubuh Anda. Hal ini lantas menyebabkan lemak di dalam tubuh Anda tidak dipecah dan terus menumpuk setiap harinya. Terlebih ketika asupan makanan sehari-hari Anda selama bulan puasa tidak diatur dengan lebih bijak.
6. Pola makan yang tidak teratur
Pola makan yang tidak teratur selama bulan Ramadan, terutama jika Anda tidak mengkonsumsi makanan sahur dan memiliki jadwal berbuka yang berubah-ubah dapat mengganggu metabolisme tubuh Anda. Hal ini juga dapat membuat tubuh Anda sulit untuk mengatur nafsu makan. Kurangnya pola makan yang teratur rentan mengakibatkan nafsu makan berlebihan pada saat waktu berbuka tiba dan jika sudah seperti ini tentunya hal ini dapat meningkatkan berat badan Anda secara signifikan.
7. Mengonsumsi makanan berat sebelum tidur
Selama berpuasa, banyak orang cenderung mengonsumsi makanan berat saat tengah malam sebelum tidur. Hal itu bukanlah kebiasaan yang baik karena proses pencernaan Anda menjadi lebih lambat saat sedang tidur. Hal ini kemudian dapat menyebabkan penimbunan lemak di tubuh yang dapat meningkatkan berat badan Anda.