Training Accurate

Pengertian Sistem Penjualan Konsinyasi dan Contohnya

Sistem Penjualan Konsinyasi, Inilah Arti dan Contohnya!
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Daftar Isi

Sistem penjualan konsinyasi adalah salah satu metode penjualan yang sering digunakan dalam dunia bisnis, terutama bagi para pemilik usaha yang ingin memperluas jangkauan produk mereka tanpa menanggung risiko besar. Sistem penjualan konsinyasi secara sederhana adalah suatu bentuk perjanjian bisnis antara dua pihak, yaitu penjual (consignor) dan pengecer atau agen penjualan (konsinyasi). 

Masih penasaran dengan konsep yang satu ini? Yuk, baca artikel berikut ini!

Apa Itu Penjualan Konsinyasi?

Penjualan konsinyasi adalah sebuah sistem di mana pemilik barang (konsinyor) menyerahkan barang dagangannya kepada pihak lain (konsinyi) untuk dijual, dengan ketentuan bahwa konsinyi hanya membayar barang yang terjual. Barang yang tidak terjual biasanya dikembalikan kepada konsinyor setelah periode waktu tertentu.

Dalam sistem ini, konsinyor tetap memiliki kepemilikan atas barang hingga barang tersebut terjual, sehingga risiko kerugian akibat barang tidak laku berada di pihak konsinyor. Konsinyi, sebagai pihak yang menjual, akan mendapatkan komisi dari penjualan barang tersebut.

Baca juga:  Begini Cara Mudah Melakukan Analisis Pasar yang Benar

Penjelasan Sistem Penjualan Konsinyasi

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang jenis penjualan konsinyasi:

1. Peran Consignor dan Konsinyasi

Consignor menyerahkan stok barang kepada konsinyasi tanpa melakukan penjualan resmi kepada konsinyasi. Konsinyasi menerima stok barang dari konsinyor dan bertanggung jawab untuk menjualnya kepada pelanggan akhir atau konsumen.

2. Keuntungan bagi Consignor dan Konsinyasi

Consignor dapat mengoptimalkan peluang penjualan tanpa harus memindahkan kepemilikan barang secara permanen sampai terjadi transaksi penjualan. Konsinyasi memiliki kesempatan untuk menjual produk tanpa harus mengeluarkan modal untuk membeli stok barang. Jika barang tidak terjual, konsinyasi tidak perlu membayar kepada konsinyor atas barang tersebut.

3. Pembagian Keuntungan

Setelah barang terjual, konsinyasi akan mengambil bagian tertentu dari pendapatan penjualan sebagai komisi, dan sisanya akan menjadi keuntungan bagi consignor.

Bagaimana Mekanisme Penjualan Konsinyasi?

Mekanisme penjualan konsinyasi melibatkan beberapa langkah utama, yaitu:

  • Perjanjian Konsinyasi: Konsinyor dan konsinyi membuat perjanjian terkait syarat-syarat konsinyasi, meliputi jumlah barang, harga jual, komisi, durasi penjualan, dan mekanisme pengembalian barang yang tidak terjual.
  • Pengiriman Barang: Konsinyor mengirimkan barang ke konsinyi untuk dijual. Konsinyi menyimpannya di toko atau tempat usahanya, siap untuk ditawarkan kepada pelanggan.
  • Penjualan Barang: Konsinyi menjual barang kepada pelanggan dengan harga yang sudah disepakati dalam perjanjian konsinyasi. Konsinyi tidak harus membeli barang dari konsinyor, sehingga tidak ada pengeluaran modal di awal.
  • Pembayaran dan Komisi: Setelah barang terjual, konsinyi membayar konsinyor sesuai harga yang disepakati, dikurangi dengan komisi atau fee yang menjadi hak konsinyi.
  • Pengembalian Barang: Barang yang tidak terjual dikembalikan kepada konsinyor setelah jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
Baca juga:  Working Order, Definisi dan Manfaatnya Bagi Bisnis Anda!

Contoh Sistem Penjualan Konsinyasi

Misalkan ada seorang pemilik toko pakaian (consignor) yang ingin menjual produknya di sebuah butik (konsinyasi). Pemilik toko pakaian menyerahkan beberapa pakaian yang ingin dijual kepada butik tanpa melakukan transaksi penjualan. 

Pakaian tersebut akan dipajang di toko butik, dan ketika ada pelanggan yang membeli salah satu pakaian, butik akan mencatat penjualan tersebut. Setelah periode tertentu (misalnya sebulan), butik akan memberikan laporan penjualan kepada pemilik toko pakaian dan mentransfer uang dari penjualan produk. Pemilik toko pakaian akan menerima pendapatan dari penjualan tersebut setelah dikurangi dengan komisi yang telah disepakati dengan butik.

Dengan sistem penjualan ini, pemilik toko pakaian dapat memperluas jangkauan penjualan produknya tanpa harus mengeluarkan modal terlebih dahulu. Di sisi lain, butik juga mendapatkan keuntungan karena memiliki produk tambahan yang dapat ditawarkan kepada pelanggan tanpa harus membeli stok barang terlebih dahulu.

Baca juga:  7 Tips Hemat saat Mudik Lebaran

Itu dia penjelasan terkait sistem penjualan konsinyasi dan contohnya yang harus Anda ketahui. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya, simak artikel kami lainnya ya!

Bagikan Artikel Ini
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Artikel Terkait