Training Accurate

5 Cara Meningkatkan Annual Turnover Bisnis

Annual turnover atau omset tahunan adalah alat yang membantu bisnis menentukan seberapa baik kinerjanya dibandingkan tahun sebelumnya. Annual turnover biasanya mengacu pada total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk atau layanan selama setahun. Selain memberi Anda gambaran tentang kesehatan keuangan bisnis Anda secara keseluruhan, annual turnover juga dapat membantu Anda mengetahui efektivitas strategi penjualan dan pemasaran Anda. Berikut ini akan dijelaskan cara menghitung dan meningkatkan annual turnover.

 

Cara Menghitung Annual Turnover

 

Untuk menghitung omset tahunan bisnis, Anda dapat menambahkan total penjualan produk atau layanan Anda selama 12 bulan dalam tahun keuangan terakhir. Misalnya, Anda seorang pembuat buket bunga yang menjual 600 buket selama tahun keuangan terakhir dengan harga Rp 30.000 per buket. Maka perhitungan sederhana dari annual turnover Anda adalah 600 buket x Rp 30.000 = 18.000.000.

 

Cara Meningkatkan Annual Turnover

 

Untuk meningkatkan annual turnover bisnis, Anda dapat memilih metode peningkatan tergantung pada apakah Anda ingin meningkatkan laba kotor atau bersih. Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan annual turnover bisnis Anda:

1. Memaksimalkan penjualan

Cara pertama yang dapat Anda lakukan untuk mendongkrak annual turnover sebuah bisnis yaitu dengan maksimalkan nilai setiap penjualan. Anda dapat melakukan ini dengan menginvestasikan lebih banyak sumber daya dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan volume penjualan. Pastikan Anda dapat dengan mudah menavigasi saluran penjualan Anda dan mengidentifikasi dimana sebagian besar prospek berhenti. Selain itu, saat menargetkan penjualan pastikan juga untuk memusatkan perhatian pada produk yang menarik konsumen.

2. Bernegosiasi dengan pemasok

Jika Anda memiliki nilai laba kotor yang rendah, maka Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan negosiasi kesepakatan dengan pemasok. Pertimbangkan untuk meminta pengurangan biaya untuk jumlah persediaan yang sama. Pemasok lebih cenderung mengabulkan permintaan ini jika mereka memiliki hubungan jangka panjang dan positif dengan bisnisnya sehingga Anda dapat mencoba memberikan penawaran yang lebih baik kepada mereka. Selain itu, Anda juga dapat mencari pemasok lain jika pemasok Anda saat ini tidak mau melakukan negosiasi.

3. Pahami target audiens

Lakukan riset untuk mengetahui informasi tentang target audiens Anda beserta dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Temukan apa yang menjadi kendala mereka dan bagaimana Anda dapat menyelesaikan hal tersebut menggunakan produk dan layanan yang Anda tawarkan. Fokuskan upaya Anda pada pelanggan yang memberikan hasil maksimal bagi bisnis. Tawarkan juga diskon dan promosi yang lebih menguntungkan untuk meningkatkan penjualan serta lifetime value mereka

4. Riset pasar dan kompetitor

Pastikan untuk melakukan riset terhadap pasar Anda dan menentukan siapa kompetitor Anda. Anda dapat membandingkan kualitas harga dan kualitas produk atau layanan yang Anda tawarkan dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh kompetitor. Hal ini bertujuan memberi Anda indikasi bagaimana bisnis perlu mengubah titik harga untuk memberikan penawaran yang lebih baik kepada pelanggan sehingga dapat bersaing dengan kompetitor.

5. Buat sistem referral

Sistem referral adalah inisiatif yang baik jika Anda ingin meningkatkan basis dan retensi pelanggan Anda. Pastikan untuk menawarkan kepada pelanggan Anda sesuatu yang berharga dan menarik sebagai imbalan atas referensi yang telah mereka berikan. Misalnya, Anda dapat menawarkan kepada mereka pengiriman gratis atau diskon 30% untuk pesanan berikutnya ketika referral mereka membuat akun online dengan bisnis tersebut. Jenis sistem referral yang Anda buat sangat bergantung pada hubungan antara pelanggan atau klien dan bisnis.

Bagikan Artikel Ini
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on linkedin
LinkedIn
Artikel Terkait