Istilah bill of lading sangat dikenal dalam dunia impor. Orang-orang yang terlibat dalam bidang tersebut pasti sudah tidak asing dan memahami maksudnya karena mempunyai peran penting dan tidak boleh diabaikan begitu saja.
Namun, sebagian dari Anda mungkin masih bingung apa itu bill of lading. Terlebih bagi orang-orang awam yang sama sekali tidak memiliki pengalaman di dunia logistik. Nah, jika penasaran, pastikan Anda menyimak pembahasannya sampai selesai ya!
Apa Itu Bill of Lading?
Istilah bill of lading atau BoL mengacu pada dokumen bertanggal dimana pengangkut barang menyatakan jika dirinya menerima barang-barang tertentu. Selanjutnya, mereka bertanggung jawab untuk membawanya ke tempat tujuan dan menyerahkannya kepada penerima yang terdaftar. Bukan hanya barangnya saja, akan dilampirkan juga syarat penyerahannya.
Pendapat lain mengungkapkan bahwa bill jenis ini adalah surat yang diberi tanggal. Di dalamnya diterangkan bahwa pengangkut telah menerima barang-barang dan ditunjuk untuk menyerahkan barang tersebut ke tempat tujuan. Dalam penyerahan barang, harus dilakukan sesuai dengan perjanjian yang dilakukan sebelumnya.
Pada praktiknya, konosemen dikeluarkan untuk membuktikan bahwa telah terjadi perjanjian pengangkutan. Ada kalanya, perjanjian tidak dilakukan secara tertulis melainkan hanya melalui lisan saja.
Jenis-Jenis Bill of Lading
Ada beberapa jenis BoL yang digunakan dalam perdagangan internasional, tergantung pada situasi dan kebutuhan spesifik pengirim atau penerima. Berikut diantaranya:
1. Clean BoL
Menunjukkan bahwa barang telah diterima oleh pengangkut dalam kondisi yang baik dan tanpa cacat. Tidak ada catatan atau klaim dari pengangkut tentang kerusakan atau ketidaksesuaian barang.
2. Claused/Dirty BoL
Dokumen ini mencatat bahwa barang yang diterima oleh pengangkut memiliki cacat, kerusakan, atau ketidaksesuaian. Ini memberitahu pihak penerima bahwa ada masalah dengan barang yang dikirim.
3. Straight BoL
Diterbitkan untuk pengiriman barang yang ditujukan langsung kepada penerima yang namanya tercantum di dalam B/L. Dokumen ini tidak dapat dipindah-tangankan dan barang hanya dapat diserahkan kepada penerima yang disebutkan.
4. Order BoL
Dapat dipindah-tangankan kepada pihak ketiga dengan mengindosir dokumen tersebut. Ini memungkinkan dokumen kepemilikan barang dijual atau dipindahkan selama perjalanan pengiriman.
5. Through BoL
Digunakan untuk pengiriman barang yang melibatkan lebih dari satu moda transportasi atau lebih dari satu pengangkut. Dokumen ini mencakup seluruh perjalanan dari titik asal hingga tujuan akhir, meskipun melibatkan berbagai pengangkut.
Fungsi Bill of Lading
Bukan tanpa alasan, penggunaannya terbukti penting terutama bila sudah berkaitan dengan impor. Karena seperti yang kita tahu transaksi impor tidak bisa dilakukan secara sembarangan, apalagi tanpa surat-surat pendukung. Ada kemungkinan barang akan tertahan jika pihak cargo tidak memenuhi syarat dan ketentuan. Lebih lanjut, ini penjelasannya:
- Bukti tanda terima pihak kargo
Sebagai bukti bahwa ada perjanjian pengangkutan dan bisa menjadi dokumen perjanjian pengangkutan itu sendiri.
- Menjamin pemegangnya mendapat hak eksklusif untuk klaim pengiriman kargo.
Pemegang BoL, dalam hal ini adalah penerima. Mereka dapat mengklaim barang yang dikirimkan tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kesalahpahaman dikemudian hari.
Itulah penjelasan terkait bill of lading yang patut Anda pahami. Dalam proses pembuatannya memang terkesan sulit, namun kini Anda dapat memanfaatkan teknologi akuntansi seperti Accurate Online.
Software ini akan membantu Anda mengatasi segala permasalahan keuangan, tracking piutang dan jatuh tempo, mencatat transaksi hingga mengurus perpajakan perusahaan. Yuk, gunakan software Accurate Online segera dan segera rasakan berbagai manfaatnya!
