Training Accurate

4 Jenis Aktiva dalam Akuntansi beserta Contohnya

4 Jenis Aktiva dalam Akuntansi beserta Contohnya
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Daftar Isi

Dalam dunia usaha, tentu tidak lepas dari perhitungan keuangan demi mencapai tujuan bisnis. Aktiva adalah salah satu istilah akuntansi untuk menyebut benda fisik dan non-fisik yang termasuk dalam kekayaan perusahaan. Aktiva adalah komponen penting karena menunjang berjalannya kegiatan perusahaan. Tanpa adanya aktiva, perusahaan tidak akan bisa menjalankan roda bisnisnya sama sekali. Jadi sekecil apapun suatu barang, jika dibutuhkan dalam operasional usaha, maka namanya tetap aktiva. Artikel ini akan menjelaskan jenis aktiva dalam akuntansi beserta dengan contohnya.

 

Jenis Aktiva dalam Akuntansi

 

Selama ini, jenis aktiva yang sering dikenal hanya aktiva lancar dan aktiva tetap. Namun sebenarnya terdapat jenis aktiva lainnya yang harus Anda ketahui. Adapun jenis-jenis aktiva adalah berikut.

1. Aktiva Lancar

Aktiva lancar atau current assets adalah jenis aset yang dapat dengan mudah dicairkan (diuangkan), dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun atau 1 siklus akuntansi. Aktiva lancar memiliki manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu perusahaan sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. 

Disebut sebagai manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti karena aset lancar merupakan sumber daya perusahaan yang nantinya digunakan untuk menjalankan kegiatan. Contohnya yaitu operasional bisnis, pembiayaan, ataupun investasi. Kemudian, disebut akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu karena perusahaan memperolehnya melalui transaksi dan kejadian yang sebelumnya telah dilakukan. Contohnya yaitu transaksi pinjam meminjam dengan bank, pembelian, kontrak piutang, penerbitan saham, investasi, dan transaksi lainnya.

Baca juga:  Perbedaan Nota dan Faktur yang Wajib Anda Ketahui

Berikut ini adalah beberapa contoh yang termasuk kedalam aset lancar:

  • Kas, semua aktiva yang tersedia di dalam kas perusahaan ataupun setara dengan kas yang disimpan di Bank yang bisa diambil setiap saat.
  • Surat berharga, pemilikan saham atau juga obligasi perusahaan lain yang mempunyai sifat sementara, yang sewaktu-waktu bisa dijual kembali.
  • Piutang dagang, tagihan dari perusahaan kepada pihak lain (debitur) yang disebabkan karena penjualan barang atau jasa secara kredit.
  • Piutang wesel, adalah surat perintah penagihan pada seseorang atau juga badan untuk dapat membayar sejumlah uang di tanggal yang telah ditentukan sebelumnya, pada orang yang namanya sudah disebut di dalam surat.
  • Piutang pendapatan, pendapatan yang sudah menjadi hak, namun belum diterima pembayarannya.
  • Beban dibayar di muka, pembayaran beban yang dibayar di awal namun belum menjadi suatu kewajiban pada periode yang bersangkutan.
  • Perlengkapan, seluruh perlengkapan yang dipakai demi suatu kelancaran bisnis dan bersifat habis pakai.
  • Persediaan barang dagang, barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali dengan harapan mendapat laba.
Baca juga:  Metode Perhitungan Piutang dan Hutang

2. Aktiva tetap

Aktiva tetap atau fixed assets adalah aktiva yang sulit diubah bentuknya menjadi kas atau bentuk lainnya, atau disebut juga sebagai aktiva tidak lancar. Aset ini memiliki jangka waktu pemakaian (umur ekonomis) lebih dari satu tahun serta digunakan untuk biaya operasional atau tidak untuk dijual. Setiap tahunnya metode aktiva tetap mengalami penyusutan dan harus dihitung dalam pembukuan. Yang termasuk contoh aktiva tetap antara lain yaitu tanah, gedung, mesin, peralatan toko dan kantor.

3. Aktiva tetap tak berwujud

Aktiva tetap tak berwujud atau intangible fixed assets adalah suatu hak istimewa bernilai yang dimiliki oleh perusahaan namun tidak memiliki bentuk fisik dan sulit diubah. Aktiva tetap tidak berwujud umumnya disimpan dalam bentuk dokumen dan wajib diperbarui beberapa tahun sekali, tapi sulit diubah menjadi kas. Beberapa contoh yang termasuk dalam Aktiva tetap tak berwujud atau intangible fixed assets antara lain sebagai berikut:

  • Good will, nilai lebih yang dipunyai perusahaan dikarenakan keistimewaan tertentu.
  • Hak paten, hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan dikarenakan penemuan tertentu.
  • Hak cipta Atau HAKI, hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan karena adanya hasil karya seni atau tulisan atau juga karya intelektual.
  • Merek dagang, hak yang diberikan oleh pemerintah kepada suatu badan untuk dapat menggunakan nama dan juga lambang bagi bisnisnya.
  • Hak sewa, hak untuk dapat menggunakan aset tetap pihak lain di dalam waktu yang panjang sesuai  kesepakatan sebelumnya.
  • Franchise, suatu hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau suatu badan dari pihak lain untuk dapat mengkomersilkan formula, teknik, atau juga produk tertentu.
Baca juga:  Fungsi Laporan Keuangan Bagi Perusahaan

4. Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang atau long term investment adalah suatu penanaman modal ke perusahaan lain dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau profit. Namun imbal hasil akan dirasakan dalam jarak waktu cukup lama, sehingga hanya bisa dimanfaatkan dengan periode investasi lebih dari setahun. Oleh karena itu aset ini membutuhkan kesabaran, bahkan manfaatnya baru dapat dirasakan ketika perusahaan telah mengalami return of investment (ROI). 

 

Berikut tadi merupakan jenis-jenis aktiva yang perlu Anda ketahui beserta dengan contohnya. Untuk mempermudah Anda melakukan pencatatan aktiva bisnis, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti Accurate Online. Aplikasi akuntansi ini dapat membantu Anda terkait proses akuntansi, mulai dari penjurnalan hingga membuat laporan keuangan secara cepat, mudah, dan tepat dimana saja.

Bagikan Artikel Ini
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Artikel Terkait