Valuasi perusahaan sangat penting untuk dilakukan baik oleh pemilik bisnis, manajemen, maupun investor. Hal itu karena dapat memberikan gambaran mengenai potensi dan kesehatan suatu perusahaan. Valuasi perusahaan adalah proses penentuan nilai ekonomi suatu perusahaan berdasarkan berbagai faktor, seperti kinerja keuangan, aset, utang, model bisnis, dan prospek masa depan.
Perhitungan valuasi perusahaan ini penting untuk mengetahui harga jual perusahaan dalam proses akuisisi, merger, atau penawaran umum perdana (IPO). Untuk menghitung valuasi perusahaan, terdapat beberapa metode yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta memerlukan data dan asumsi yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memilih metode yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan perusahaan. Pada artikel ini akan dijelaskan manfaat dan metode perhitungan valuasi perusahaan.
Manfaat Menghitung Valuasi Perusahaan
1. Evaluasi kinerja perusahaan
Valuasi perusahaan dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kinerja perusahaan secara berkala. Dengan valuasi perusahaan, Anda dapat mengetahui apakah bisnis Anda mengalami pertumbuhan, stagnasi, atau justru mengalami penurunan. Selain itu, proses ini juga dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang sedang atau akan dihadapi oleh perusahaan sehingga dapat dilakukan perbaikan secepatnya.
2. Membuka akses investasi
Dengan mengetahui valuasi perusahaan, maka Anda dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan Anda. Investor nantinya akan melihat potensi dan kesehatan perusahaan dari laporan valuasi yang Anda sajikan. Proses ini juga dapat membantu Anda dalam menentukan harga saham perusahaan yang wajar dan proporsi kepemilikan yang sesuai dengan nilai perusahaan.
3. Mempermudah akuisisi bisnis
Valuasi perusahaan juga dapat memudahkan Anda dalam proses akuisisi atau merger dengan perusahaan lain. Dengan valuasi perusahaan, Anda dapat menilai apakah perusahaan yang akan Anda akuisisi atau merger memiliki nilai yang sepadan dengan perusahaan Anda. Proses ini juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan negosiasi harga akuisisi atau merger serta syarat-syarat transaksi lainnya.
4. Mempermudah pengambilan keputusan
Valuasi perusahaan dapat menjadi alat bantu dalam membuat keputusan strategis untuk memajukan bisnis Anda. Misalnya, Anda dapat menentukan apakah perusahaan perlu melakukan pengembangan produk atau layanan baru, melakukan diversifikasi bisnis, atau fokus pada pasar tertentu. Selain itu, proses ini juga dapat membantu Anda dalam mengalokasikan sumber daya secara efisien dan efektif.
5. Memahami nilai jual perusahaan
Valuasi perusahaan dapat memberikan gambaran mengenai nilai jual perusahaan jika Anda ingin menjual atau melepaskan bisnis Anda. Proses ini juga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam menetapkan harga yang sesuai dengan nilai pasar dan minat pembeli. Selain itu juga dapat menjadi alasan untuk menolak atau menerima tawaran pembelian dari pihak lain.
Metode Perhitungan Valuasi Perusahaan
1. Kapitalisasi Pasar
Metode perhitungan kapitalisasi pasar dilakukan dengan cara mengalikan harga saham perusahaan dengan jumlah saham yang beredar di pasar. Metode ini tidak perlu memperhitungkan nilai aset, utang, atau pertumbuhan perusahaan sehingga mudah untuk dilakukan oleh siapa saja. Akan tetapi metode ini hanya dapat digunakan untuk perusahaan yang sudah go public atau terdaftar di bursa saham.
2. Discounted Cash Flow (DCF)
Metode perhitungan DCF ini menggunakan estimasi arus kas masa depan perusahaan yang didiskontokan dengan tingkat diskon yang sesuai untuk mendapatkan nilai saat ini. Metode ini mempertimbangkan nilai waktu uang dan potensi pertumbuhan dari suatu perusahaan. Oleh karena itu metode ini cukup sulit dilakukan karena memerlukan banyak asumsi dan data penunjang yang akurat.
3. Valuasi Aset
Metode valuasi aset menilai berdasarkan nilai aset yang dimiliki, baik itu aset lancar maupun aset tetap. Untuk menghitung menggunakan metode ini diperlukan nilai buku atau nilai likuidasi aset. Metode ini cocok digunakan bagi perusahaan yang memiliki nilai aset yang mudah diukur, namun tidak memperhitungkan nilai goodwill, merek, atau intangible asset lainnya.
4. Perbandingan Pasar
Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai perusahaan dengan nilai perusahaan sejenis yang sudah terdaftar di pasar saham atau telah melakukan transaksi sebelumnya. Metode ini menggunakan rasio-rasio seperti Price to Earnings (P/E), Price to Sales (P/S), atau Price to Book Value (P/BV) sebagai acuan. Metode ini juga memerlukan data-data yang relevan dan komparabel, serta mempertimbangkan faktor-faktor yang membedakan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
5. Venture Capital
Metode venture capital menilai perusahaan berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pihak investor. Metode ini menggunakan rumus Valuasi = Investasi / Persentase Kepemilikan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan startup yang masih belum menghasilkan laba namun memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi untuk mendapatkan dana tambahan.
6. Multiples
Metode multiples ini menggunakan rasio atau multiples tertentu yang mencerminkan nilai perusahaan, seperti Enterprise Value to EBITDA (EV/EBITDA) atau Enterprise Value to Sales (EV/Sales). Metode ini mengalikan multiples tersebut dengan indikator keuangan milik perusahaan, seperti EBITDA atau Sales. Untuk melakukan perhitungan dengan metode ini diperlukan data yang akurat dan konsisten, serta memilih multiples yang sesuai dengan industri perusahaan.