Training Accurate

Mengenal Markup Pricing : Kelebihan dan Kekurangannya

Mengenal Markup Pricing Kelebihan dan Kekurangannya
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Daftar Isi

Markup pricing adalah metode penetapan harga dengan menambahkan persentase atau nilai tertentu di atas biaya produksi atau pembelian barang untuk menentukan harga jual. Strategi ini sering digunakan oleh pelaku usaha karena sederhana dan praktis dalam implementasinya.

Cara Kerja Markup Pricing

Pada dasarnya, markup pricing memanfaatkan rumus berikut ini: 

Harga Jual = Biaya Total + Markup

Markup dapat berupa nominal tetap atau persentase dari biaya produk. Contohnya, jika biaya produksi sebuah produk adalah Rp 100.000 dan markup-nya 50%, maka harga jualnya menjadi Rp 150.000. 

Dalam kondisi tertentu, seperti persaingan tinggi, perusahaan mungkin perlu menyesuaikan markup untuk tetap kompetitif.

Kelebihan Markup Pricing

Ada beberapa kelebihan metode markup pricing  jika digunakan secara tepat, antara lain:

1. Kesederhanaan dalam Perhitungan

Metode ini tidak memerlukan data atau analisis yang kompleks, cukup dengan mengetahui total biaya dan persentase laba yang diinginkan.

Baca juga:  Komponen Pembukuan Usaha yang Wajib Anda Ketahui

2. Meningkatkan Margin Laba

Dengan menetapkan markup yang sesuai, bisnis dapat mencapai target margin keuntungan yang stabil.

3. Cocok untuk Pasar Stabil

Markup pricing bekerja baik di pasar dengan permintaan yang stabil dan produk yang kurang kompetitif.

4. Mudah Disesuaikan

Bisnis dapat dengan mudah menyesuaikan markup jika terjadi perubahan pada biaya produksi atau pasar.

Kekurangan Markup Pricing

Metode penetapan harga markup juga memiliki kekurangan, antara lain:

1. Kurang Responsif Terhadap Pasar

Strategi ini mengabaikan faktor eksternal seperti harga pesaing atau tingkat permintaan, sehingga bisa membuat harga produk menjadi terlalu tinggi atau rendah.

2. Tidak Efisien untuk Pasar Kompetitif

Dalam pasar yang kompetitif, menetapkan harga hanya berdasarkan markup dapat menyebabkan kehilangan pelanggan jika harga jauh lebih tinggi dibanding pesaing.

Baca juga:  7 Tips Menjadi Dropshipper Bagi Pemula Tanpa Modal

3. Kurang Efektif untuk Produk Inovatif

Untuk produk baru yang membutuhkan edukasi pasar, metode ini kurang relevan karena tidak mempertimbangkan nilai tambah yang dirasakan konsumen.

Implementasi Strategi Markup Pricing yang Efektif

Implementasi strategi markup pricing yang efektif membutuhkan beberapa langkah, seperti:

1. Identifikasi Biaya Total

Langkah awal adalah memastikan semua komponen biaya sudah tercatat, termasuk biaya tetap dan biaya variabel. Mengetahui total biaya dengan detail adalah kunci utama untuk menghitung markup yang tepat​.

2. Tentukan Persentase Markup yang Realistis

Persentase markup harus disesuaikan dengan target margin laba, kondisi pasar, dan jenis produk yang Anda jual.

3. Pertimbangkan Permintaan dan Pasar

Jika pasar kompetitif, markup terlalu tinggi dapat membuat harga tidak kompetitif. Sementara itu, untuk pasar dengan sedikit pesaing atau produk unik, markup tinggi dapat diterima karena menawarkan nilai tambah​.

Baca juga:  KPI Keuangan yang Penting untuk Mengukur Kesuksesan Bisnis

4. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala

Harga produk dan biaya produksi dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, evaluasi strategi markup secara berkala untuk memastikan target keuntungan tetap tercapai tanpa kehilangan pelanggan​.

Gunakan Accurate Online untuk Memantau Keuangan Bisnis Anda

Untuk mengelola biaya, menetapkan harga jual, dan memantau keuangan bisnis dengan lebih efektif, gunakan Accurate Online. Dengan fitur canggih seperti pelaporan otomatis dan analisis keuangan, Anda dapat menjalankan bisnis dengan lebih efisien. Hubungi customer service kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut!

Bagikan Artikel Ini
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Artikel Terkait