Training Accurate

Rumus dan Cara Menghitung Net Present Value

Rumus dan Cara Menghitung Net Present Value
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Daftar Isi

Istilah net present value atau biasa disingkat dengan NPV sering dijumpai dalam pembuatan laporan keuangan. Net present value adalah selisih antara arus kas yang masuk saat ini dengan nilai dari arus kas yang keluar pada periode waktu tertentu. NPV biasa digunakan dalam penganggaran modal untuk menganalisis profitabilitas dari sebuah proyek ataupun proyeksi investasi. Para pemilik modal ataupun manajemen perusahaan dapat menggunakan perhitungan NPV ini untuk mengevaluasi apakah akan berinvestasi atau tidak berinvestasi pada suatu proyek baru ataupun investasi pada pembelian aset baru.

 

Rumus dan Cara Menghitung Net Present Value (NPV)

 

Untuk dapat menghitung net present value (NPV) secara manual, Anda dapat menggunakan dua rumus dibawah ini:

Baca juga:  Subsidiary Ledger: Mengelola Informasi Keuangan dengan Mudah

1. Rumus NPV untuk Investasi Arus Kas Tunggal

Rumus ini digunakan untuk menghitung NPV proyek investasi jarak pendek (misalnya 12 bulan) dengan arus kas tunggal.

NPV = [Arus kas/ (1+i) t] – Investasi awal

Diketahui:

i = tingkat diskonto

t = periode waktu yang ditentukan

2. Rumus NPV untuk Proyek Berdurasi Lama dan Banyak Arus Kas

Sementara untuk dapat menghitung NPV dalam investasi jangka panjang dengan banyak arus kas, Anda dapat menggunakan rumus di bawah ini:

NPV = Jumlah nilai saat ini dari arus kas yang diharapkan – Investasi awal

 

Nilai NPV yang positif (NPV > 0) menunjukan bahwa penerimaan lebih besar dibandingkan dengan nilai yang diinvestasikan. Sedangkan nilai NPV negatif (NPV < 0) menandakan penerimaan lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran atau akan mengalami kerugian pada investasinya setelah mempertimbangkan Nilai Waktu Uang (Time Value of Money). Namun, apabila hasil perhitungan NPV adalah Nol (NPV = 0), artinya investasi atau pembelian tersebut hanya balik modal (tidak untung dan tidak rugi).

Baca juga:  Rumus HPP dan Manfaat Menghitungnya 

Semakin besar angka positifnya, maka akan semakin besar pula penerimaan yang bisa Anda dapatkan. Oleh karena itu, perhitungan NPV ini tidak saja digunakan untuk mengevaluasi layak atau tidaknya untuk berinvestasi. Namun, juga digunakan untuk membandingkan investasi mana yang lebih baik jika terdapat dua pilihan investasi atau lebih.

 

Contoh Perhitungan Net Present Value (NPV)

 

Investor A berencana untuk melakukan diversifikasi portofolio. Biaya investasi awal yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 250 juta. Adapun perkiraan keuntungan yang didapatkan adalah sebesar Rp 500 juta dalam satu tahun dengan tingkat return sebesar 15%. Berikut adalah hasil perhitungan menggunakan rumus NPV yang sudah disebutkan di atas:

Baca juga:  Jenis-Jenis Margin Akuntansi Beserta Cara Menghitungnya

NPV = [Arus kas/ (1+i) t] – Investasi awal

NPV = (Rp 500.000.000 / (1 + 0,15) 1) – Rp 250.000.000

NPV = Rp 184.782.608

 

Berikut tadi merupakan penjelasan mengenai rumus dan cara menghitung net present value. Untuk mempermudah Anda menghitung net present value, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti Accurate Online. Aplikasi akuntansi ini dapat membantu Anda terkait proses akuntansi, mulai dari penjurnalan hingga membuat laporan keuangan secara cepat, mudah, dan tepat dimana saja.

Bagikan Artikel Ini
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Artikel Terkait