Dalam mengelola bisnis, penting untuk memahami konsep dan penerapan rumus HPP atau Harga Pokok Penjualan. Dengan menghitung HPP, Anda dapat menentukan harga jual yang tepat untuk produk atau jasa yang Anda tawarkan dan memperkirakan profitabilitas yang bisa Anda peroleh.
Harga Pokok Penjualan adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu produk atau jasa selama periode tertentu. Untuk cara perhitungannya terdiri dari beberapa jenis seperti yang akan dijelaskan berikut ini. Jadi, pastikan Anda membaca artikel ini sampai selesai dan perhatikan baik-baik ya!
Rumus dan Cara Menghitung HPP
Ada beberapa langkah untuk menghitung harga pokok penjualan. Berikut ini rumus Harga Pokok Penjualan yang biasa digunakan oleh para pengusaha.
- Hitung nilai penjualan bersih
Penjualan Bersih = Total Penjualan – Retur penjualan.
- Hitung nilai pembelian bersih
Pembelian Bersih = (pembelian ditambah ongkos angkut pembelian) – (retur pembelian ditambah potongan pembelian).
- Hitung persediaan barang
Persediaan Barang = Persediaan Awal – Persediaan Akhir.
- Harga pokok penjualan
Harga Pokok Penjualan = Pembelian Bersih + Persediaan Awal + Persediaan Akhir.
Contoh Penghitungan HPP
Misalkan perusahaan XYZ memiliki data sebagai berikut untuk satu periode:
Persediaan Awal: Rp 100.000.000
Pembelian Bersih: Rp 200.000.000
Persediaan Akhir: Rp 80.000.000
Maka Harga Pokok Penjualan perusahaan tersebut yaitu:
Harga Pokok Penjualan = Pembelian Bersih + Persediaan Awal + Persediaan Akhir.
Harga Pokok Penjualan = Rp 100.000.000 + Rp 200.000.000 − Rp 80.000.000 = Rp 220.000.000
Manfaat Menghitung HPP
Menghitung Harga Pokok Penjualan memiliki banyak manfaat bagi perusahaan, antara lain:
1. Pengendalian Biaya Produksi
Dengan menghitung Harga Pokok Penjualan, perusahaan dapat memantau dan mengendalikan biaya produksi. Jika HPP meningkat tanpa peningkatan penjualan yang sesuai, perusahaan mungkin perlu meninjau kembali proses produksinya untuk menemukan cara-cara mengurangi biaya.
2. Menentukan Harga Jual yang Tepat
Perhitungan Harga Pokok Penjualan dapat digunakan untuk menilai biaya produksi barang atau jasa yang terjual dalam jangka waktu tertentu. Dengan begitu, perusahaan bisa menentukan harga jual produk dengan margin keuntungan yang diinginkan. Penetapan harga yang tepat sangat penting untuk bersaing di pasar sekaligus memastikan profitabilitas.
3. Mengetahui Laba yang Diinginkan
Jika sudah menentukan harga jual, maka perusahaan bisa mengetahui keuntungan atau laba yang diambilnya. Bila HPP lebih besar dibandingkan harga jual, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Berbeda jika HPP lebih kecil dibandingkan harga jual, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau laba.
4. Perencanaan Anggaran
Harga Pokok Penjualan dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan anggaran. Dengan mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang, perusahaan dapat merencanakan kebutuhan anggaran dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif.
5. Analisis Break-Even Point
Harga Pokok Penjualan dapat digunakan perusahaan dalam melakukan analisis break-even point (BEP) . Ini ntuk menentukan berapa banyak produk yang harus dijual agar perusahaan mencapai titik impas (tidak untung dan tidak rugi).
Itulah penjelasan singkat terkait Harga Pokok Penjualan dan manfaatnya. Dalam bisnis, menghitung HPP merupakan langkah penting untuk menghindari kerugian. Namun, menghitung HPP secara manual bisa menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu bukan?
Oleh karena itu, Anda dapat mencoba software Accurate Online untuk mengelola bisnis dengan lebih efektif. Dengan fitur-fiturnya yang lengkap, Accurate Online membantu Anda menghitung HPP secara otomatis dan memberikan laporan keuangan yang jelas dan terstruktur. Jadi, gunakan sekarang dan rasakan segudang keuntungannya!