Rekonsiliasi bank adalah proses penting dalam manajemen keuangan yang dilakukan oleh perusahaan atau individu untuk memastikan bahwa catatan transaksi keuangan mereka sesuai dengan catatan yang dimiliki oleh bank. Proses ini bertujuan untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan atau perbedaan antara kedua catatan tersebut. Tapi, apa sebenarnya tujuan rekonsiliasi bank, dan bagaimana prosedur lengkapnya? Mari kita bahas secara mendetail.
Tujuan Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank memiliki beberapa tujuan yang penting untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan, antara lain yaitu:
1. Memastikan Akurasi Catatan Keuangan
Tujuan pertama yaitu memastikan bahwa catatan keuangan yang dimiliki perusahaan (buku besar kas) sesuai dengan catatan yang dimiliki oleh bank. Ini membantu perusahaan untuk memiliki laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan.
2. Mendeteksi Kesalahan dan Penipuan
Proses rekonsiliasi memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi kesalahan, seperti pencatatan ganda, kesalahan penulisan, atau transaksi yang hilang. Selain itu, rekonsiliasi bank juga bisa mendeteksi aktivitas penipuan atau transaksi yang tidak sah, yang mungkin telah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal.
3. Mengidentifikasi Transaksi yang Belum Tercatat
Terkadang, ada transaksi yang sudah tercatat di bank tetapi belum tercatat dalam buku kas perusahaan, seperti biaya bank atau setoran langsung. Rekonsiliasi bank membantu dalam mengidentifikasi transaksi ini dan memastikan semua transaksi telah dicatat.
4. Memastikan Pengelolaan Kas yang Efektif
Dengan melakukan rekonsiliasi bank secara rutin, perusahaan dapat memastikan bahwa saldo kas yang tersedia sesuai dengan kenyataan. Ini penting untuk pengelolaan arus kas yang efektif dan perencanaan keuangan jangka pendek.
Prosedur Lengkap dari Tujuan Rekonsiliasi Bank
Untuk melakukan kegiatan ini, Anda harus melakukan sejumlah tahapan di bawah agar rekonsiliasi berjalan dengan lancar. Simak dengan seksama ya!
1. Pengumpulan Data
Dapatkan laporan rekening bank terbaru dari bank yang mencakup semua transaksi, termasuk deposito, penarikan, cek yang dicairkan, transfer, dan biaya bank lainnya.
2. Perbandingan Bukti Transaksi
Cocokkan setiap transaksi dalam laporan bank dengan catatan internal perusahaan atau individu, seperti buku kas dan catatan transaksi lainnya.
3. Pemisahan Transaksi yang Tidak Tercatat
Jika ada transaksi yang belum tercatat dalam catatan internal (misalnya, cek yang belum dicairkan), identifikasi transaksi tersebut dan masukkan ke catatan keuangan sesuai.
4. Pemisahan Transaksi yang Tidak Tercatat oleh Bank
Demi mencapai tujuan rekonsiliasi bank Anda juga perlu mencatat transaksi yang missing oleh bank (misalnya, deposito yang belum terlihat di laporan bank), tandai transaksi tersebut dan cocokkan dengan catatan internal.
5. Rekonsiliasi Awal
Lakukan pula pengecekan jumlah saldo awal pada laporan bank dengan saldo awal dalam catatan internal. Jika ada perbedaan, periksa catatan transaksi awal untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan.
6. Penyesuaian
Lakukan penyesuaian atas transaksi yang belum tercatat atau belum terekam di catatan internal maupun bank.
7. Cocokkan Transaksi Kembali
Pastikan setiap transaksi yang tercatat pada kedua catatan (catatan internal dan laporan bank) sudah sama dan tandai yang sudah sesuai.
8. Rekonsiliasi Akhir
Langkah selanjutnya adalah memeriksa saldo akhir pada laporan bank dengan saldo akhir dalam catatan internal setelah semua transaksi diidentifikasi dan dicocokkan.
9. Penyusunan Laporan
Setelah selesai, hasilnya dicatat dalam laporan rekonsiliasi bank. Laporan ini mencatat perbedaan yang diidentifikasi dan tindakan apa pun yang diambil untuk menyelesaikannya.
Jika Anda yang merasa kesulitan untuk melakukan rekonsiliasi bank, Anda bisa menggunakan software Accurate. Menarik banget bukan? Yuk, coba sekarang juga!