Sebelum memutuskan untuk berhutang, Anda harus mengetahui cara untuk menghitung pokok pinjaman dan bunga pinjaman agar tidak keliru dalam mengelola utang tersebut. Pokok pinjaman adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh debitur atau peminjam kepada kreditur atau pihak pemberi pinjaman. Selama belum dikembalikan secara lunas, uang pokok pinjaman akan terus berkembang menghasilkan bunga pinjaman. Persentase bunga pinjaman ditentukan oleh lembaga keuangan, baik bank ataupun nonbank berdasarkan acuan yang dibuat oleh lembaga tertinggi, misalnya Bank Indonesia.
Metode Perhitungan Bunga Pinjaman Beserta Contoh Perhitungannya
Berikut ini dua metode penghitungan bunga pinjaman sesuai dengan jenis suku bunganya:
1. Metode bunga pinjaman sederhana / bunga flat
Pada metode bunga flat penghitungan suku bunga yang mengacu hanya pada jumlah pinjaman awal atau pokok pinjaman sehingga nilainya tetap selama jangka waktu pinjaman. Artinya, bunga yang dihitung setiap periode tidak akan diakumulasikan ke pokok pinjaman. Jenis perhitungan ini umumnya digunakan pada kredit yang bersifat konsumtif seperti, handphone, mobil, KTA, sepeda motor, dan sebagainya.
Rumus bunga flat
Bunga per bulan = (p x l x t)/ jb
p = pokok pinjaman atau jumlah uang yang dipinjam
l = suku bunga tahunan
t = jumlah dari jangka waktu kredit/pinjaman
jb = jumlah atau total bulan dalam jangka waktu kredit
Contoh cara perhitungannya
Misal, Anda meminjam dana sebesar Rp. 48 juta selama 12 bulan (1 tahun) dengan suku bunga sebesar 10% per tahun, maka perhitungannya sebagai berikut:
Pokok pinjaman per bulan = Rp. 48 juta / 12 = Rp. 4 juta
Bunga per bulan = Rp. 48 juta x 10% /12 = Rp. 400.000
Jadi, cicilan per bulan yang harus dibayar setiap bulan yaitu sebesar Rp. 4 juta + Rp. 400.000 = Rp. 4.400.000,00. Namun, perlu diingat bahwa pokok pinjaman tetaplah Rp. 4 juta.
2. Metode bunga pinjaman efektif
Pada metode bunga efektif perhitungan berdasarkan sisa pokok hutang atau berdasarkan jumlah yang belum dibayarkan. Dengan demikian, angsurannya akan semakin mengecil setiap bulannya. Jenis perhitungan ini umumnya diterapkan pada kredit jangka panjang seperti KPR atau investasi.
Rumus bunga efektif
Bunga = sp x i x (30/360)
sp = saldo pokok hutang bulan sebelumnya
i = suku bunga per tahun
30 = jumlah hari dalam satu bulan
365 = jumlah hari dalam satu tahun
Contoh cara perhitungannya
Misal, Anda mengajukan kredit sebesar Rp. 48 juta dengan suku bunga 10% per tahun selama 12 bulan. maka perhitungannya sebagai berikut:
Angsuran bulanan pokok = Rp. 48 juta / 12 = Rp. 4 juta.
Bunga bulan ke-1 = (Rp. 48 juta – (1-1) x Rp. 4 juta) x 10% / 12 = Rp. 366.666
Jadi, untuk angsuran di bulan pertama yang harus dibayar adalah sebesar:
Rp. 4 juta + Rp. 366.666 = Rp. 5.166.666
Demikian seterusnya hingga pada bulan ke-12, cara perhitungannya adalah:
Bunga bulan ke-12 = (Rp. 48 juta – (12-1) x Rp. 4 juta) x 10% / 12 = Rp. 33.333
Sehingga, untuk angsuran di bulan ke-12 adalah sebesar:
Rp. 4 juta + Rp. 33.333 = Rp. 4.033.333