Memahami cara menghitung pengeluaran dan juga penghasilan merupakan langkah yang penting dalam mengelola keuangan bisnis Anda. Hal ini karena keduanya adalah komponen utama dalam laporan laba rugi. Komponen ini juga dapat menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan Anda selama periode akuntansi tertentu. Pada artikel ini akan dibahas mengenai apa itu beban dan pendapatan serta cara mudah untuk menghitungnya.
Pengertian Beban
Beban adalah pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan penghasilan. Beban merupakan pengorbanan ekonomi yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Beban dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama:
- Beban operasional: Beban yang terkait dengan aktivitas bisnis sehari-hari perusahaan, seperti gaji karyawan, sewa, biaya utilitas, biaya iklan, dan depresiasi aset.
- Beban non-operasional: Beban yang tidak terkait dengan aktivitas bisnis utama perusahaan, seperti bunga pinjaman, biaya denda, dan kerugian dari investasi.
Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah arus kas yang diterima perusahaan dari penjualan produk atau jasa kepada pelanggan. Pendapatan merupakan hasil dari aktivitas bisnis perusahaan dan merupakan sumber utama keuntungan perusahaan. Pendapatan dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama:
- Pendapatan usaha: Pendapatan yang berasal dari penjualan produk atau jasa utama perusahaan.
- Pendapatan non-usaha: Pendapatan yang berasal dari sumber lain di luar aktivitas bisnis utama, seperti pendapatan bunga, pendapatan sewa, dan keuntungan dari investasi.
Rumus Menghitung Beban dan Pendapatan
Berikut adalah rumus dasar untuk menghitung beban dan pendapatan sebelum menghitung laba rugi:
Rumus Pendapatan:
Pendapatan Total = Pendapatan Usaha + Pendapatan Non-usaha
Rumus Beban:
Beban Total = Beban Operasional + Beban Non-operasional
Rumus Laba Rugi:
Laba Rugi = Pendapatan Total – Beban Total
Cara Menghitung Beban dan Pendapatan
Berikut ini langkah-langkah untuk menghitungnya:
- Kumpulkan semua dokumen dan catatan keuangan yang terkait yang dengan pendapatan dan beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Data ini dapat berupa faktur, kuitansi, laporan bank, dan catatan jurnal akuntansi lainnya.
- Kemudian pisahkan berdasarkan kategorinya masing-masing dan catat jumlahnya dari setiap kategori.
- Hitung total keduanya dengan menjumlahkan semua nilai dalam kategorinya masing-masing.
- Hitung laba rugi dengan mengurangi pendapatan total dengan beban total. Apabila nilai laba rugi positif berarti perusahaan menghasilkan keuntungan, sedangkan nilai laba rugi negatif menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian.
Contoh Perhitungan Beban dan Pendapatan
Berikut adalah contoh perhitungan untuk sebuah perusahaan A:
Diketahui data keuangan perusahaan antara lain:
Pendapatan usaha: Rp 100.000.000
Pendapatan non-usaha: Rp 10.000.000
Beban operasional: Rp 75.000.000
Beban non-operasional: Rp 5.000.000
Maka perhitungannya yaitu:
Pendapatan Total = Pendapatan Usaha + Pendapatan Non-usaha
Pendapatan Total = Rp 100.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp 110.000.000
Beban Total = Beban Operasional + Beban Non-operasional
Beban Total = Rp 75.000.000 + Rp 5.000.000 = Rp 80.000.000
Laba Rugi = Pendapatan Total – Beban Total
Laba Rugi = Rp 110.000.000 – Rp 80.000.000 = Rp 30.000.000
Hasilnya, Perusahaan A menghasilkan laba rugi sebesar Rp 30.000.000 selama periode akuntansi tersebut.