Training Accurate

Cara Menghitung Return On Equity (ROE)

Cara Menghitung Return On Equity ROE
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Daftar Isi

ROE atau Return on Equity merupakan sebuah indikator fundamental yang signifikan dalam menilai profitabilitas perusahaan.  Tujuan utama dari ROE adalah membantu investor dalam membuat keputusan terkait investasi saham. ROE mengindikasikan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal pemegang sahamnya. Dalam pengertian sederhana, ROE mengukur seberapa banyak laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap unit ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham.

Manfaat Return On Equity (ROE)

Tidak hanya untuk menilai profitabilitas perusahaan, return on equity juga dapat digunakan untuk hal lain. Berikut ini beberapa manfaat mengetahui ROE:

1. Indikator pembanding dengan kompetitor

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, investor akan membandingkan beberapa perusahaan terlebih dahulu dan memilih perusahaan dengan ROE tinggi. Ini karena ROE menandakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan menggunakan modal yang diperoleh. Sehingga, perusahaan dengan ROE tinggi lebih menarik karena menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dan potensi keuntungan yang lebih besar.

Baca juga:  Rumus dan Cara Menghitung Average Revenue Per User

2. Mengukur prospek bisnis di masa depan

ROE merupakan salah satu indikator terbaik yang dapat digunakan untuk mengukur prospek bisnis di masa depan. Jika saat ini perusahaan telah mampu mencapai ROE minimal 1.0 atau lebih, maka kemungkinan besar tingkat ROE tersebut akan meningkat di masa mendatang. Dengan ROE yang stabil atau meningkat dari waktu ke waktu, perusahaan menunjukkan kemampuannya untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja keuangannya di masa depan dan ini dapat menjadi indikasi positif bagi investor.

3. Menunjukkan kredibilitas perusahaan dalam mengelola aset

ROE merupakan indikator penting yang mencerminkan kemampuan sebuah bisnis dalam mengelola modal yang dimilikinya. Tingkat ROE yang rendah menandakan bahwa meskipun perusahaan telah menerima investasi, namun laba yang dihasilkan masih di bawah harapan atau ekspektasi. Dengan kata lain, perusahaan mungkin tidak mampu mengoptimalkan penggunaan modalnya untuk menghasilkan profit yang diinginkan.

Baca juga:  5 Cara Meningkatkan Annual Turnover Bisnis

Cara Menghitung Return On Equity (ROE)

ROE sangat penting karena memberikan gambaran tentang efisiensi perusahaan dalam menggunakan modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Untuk menghitung ROE, Anda dapat menggunakan rumus sederhana berikut ini:

ROE = Laba Bersih /Ekuitas ​× 100%

Dimana,

  • Laba bersih adalah laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dalam periode tertentu. 
  • Ekuitas adalah total modal yang dimiliki oleh pemegang saham atau pemilik perusahaan.

Selain rumus tersebut, Anda juga dapat menghitung ROE dengan membandingkan omzet perusahaan dengan total biaya yang dikeluarkan, berikut ini rumusnya:

ROE = (Omzet – Biaya) / Modal

Dimana,

  • Omzet perusahaan adalah total pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa.
  • Biaya adalah total pengeluaran yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, seperti biaya operasional, biaya overhead, dan lain sebagainya.
  • Modal adalah jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh pemilik atau investor, biasanya dalam bentuk ekuitas.
Baca juga:  Peran Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan

ROE juga dapat dihitung dengan membandingkan pendapatan bersih (net income) perusahaan dengan modal (equity) yang dimiliki. Rumusnya adalah:

ROE = Pendapatan Bersih / Modal

Dimana,

  • Pendapatan bersih adalah selisih antara total pendapatan dan total biaya, yang mencerminkan laba bersih perusahaan setelah mengurangkan semua pengeluaran. 
  • Modal adalah jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh pemilik atau investor, biasanya dalam bentuk ekuitas.

Semakin tinggi ROE, maka semakin efisien perusahaan dalam mengelola modalnya. Namun, perlu diingat bahwa ROE dapat bervariasi tergantung pada industri dan ukuran perusahaan. Perusahaan besar mungkin memiliki ekuitas yang besar, sehingga ROE cenderung lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan kecil yang menghasilkan laba yang tinggi dengan modal yang lebih sedikit. Dengan demikian, ROE hanyalah salah satu dari banyak indikator yang penting untuk dipertimbangkan dalam menganalisis keuangan suatu perusahaan.

Bagikan Artikel Ini
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Artikel Terkait