Salah satu rahasia bisnis berjalan lancar adalah dengan mengetahui cara menghitung safety stock dengan tepat. Safety stock sendiri merupakan jumlah persediaan cadangan untuk menghindari risiko kekurangan stok saat permintaan tiba-tiba meningkat atau ada keterlambatan pengiriman dari pemasok. Nah, dalam artikel ini kami akan membahasnya lebih lanjut dilengkapi rumus-rumus yang bisa Anda gunakan secara praktis dan efektif untuk menghitung safety stock. Maka dari itu, yuk simak sampai selesai ya!
Definisi Safety Stock
Safety stock adalah persediaan tambahan yang disimpan di gudang di luar persediaan yang biasanya dibutuhkan untuk memenuhi permintaan normal. Safety stock dirancang untuk mengatasi variabilitas permintaan dan waktu pengiriman yang tidak terduga.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Safety Stock
- Variabilitas Permintaan: Fluktuasi dalam jumlah permintaan produk.
- Variabilitas Waktu Pengiriman: Perubahan dalam waktu yang dibutuhkan untuk menerima persediaan dari pemasok.
- Tingkat Layanan yang Diinginkan: Persentase peluang bahwa permintaan dapat dipenuhi tanpa kehabisan stok.
- Lead Time: Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang persediaan setelah pesanan dilakukan.
Cara Menghitung Safety Stock
Sebenarnya cara penghitungan safety stock tidak begitu rumit, namun tetap perlu ketelitian supaya tidak melakukan kesalahan. Karena kesalahan kecil saja akan sangat berpengaruh pada hasil akhir data-data selanjutnya.
Supaya lebih jelas, berikut ini beberapa cara untuk menghitung safety stock:
1. Rumus Safety Stock Dasar
Rumus ini merupakan yang paling sederhana dan mudah dipahami. Dalam penerapannya cukup dengan menggunakan hukum perkalian dan pengurangan untuk mengetahui hasil akhirnya. Berikut ini rumus dasar untuk menghitung safety stock:
Safety Stock: (Maksimal Penjualan Harian x Lead Time Maksimum) – (Penjualan Harian Rata-Rata x Lead Time Rata-Rata)
Variabel yang masuk ke dalam rumus ini yaitu:
- Maksimal penjualan harian: jumlah unit terbanyak yang terjual dalam satu hari
- Lead time maksimum: waktu paling lama yang dibutuhkan oleh pemasok untuk mengirim persediaan
- Penjualan harian rata-rata: jumlah unit yang terjual dalam sehari secara normal
- Lead time rata-rata: waktu yang dibutuhkan oleh pemasok untuk mengirim persediaan dengan rata-rata waktu yang diambil
2. Persediaan Cadangan Tetap
Sebenarnya rumus perhitungan siklus safety stock persediaan dan cadangan tidak disusun secara khusus. Namun Anda bisa menghitung dengan rumus di bawah:
Rumus 1: Jumlah Hari x Penjualan Harian Rata-Rata
Rumus 2: Jumlah Hari x Penjualan Harian Maksimum
Perlu diketahui bahwa persediaan cadangan tetap didasarkan pada asumsi terbaik. Di samping itu, Anda tidak perlu memperhatikan waktu tunggu pemasok atau fluktuasi permintaan.
3. Rumus Heizer dan Render
Apabila menemukan variasi yang signifikan dalam jadwal pemasok, maka cara perhitungan yang disarankan adalah menggunakan formula Heizer dan Render. Untuk rumusnya sebagai berikut:
Persediaan Cadangan: Skor Z x Standar Deviasi Dalam Lead Time (σLT)
Dengan mengetahui cara menghitung safety stock di atas, maka Anda dapat memastikan ketersediaan barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Perlu Anda ketahui pula, dalam menentukan nilai safety stock ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti waktu pengiriman, tingkat permintaan, dan jumlah pesanan minimum.
Menyusun data akan hal tersebut memang tidak mudah dilakukan, terutama jika Anda masih menggunakan metode manual. Oleh karena itu, Anda dapat memanfaatkan software Accurate Online.
Dengan menggunakan Accurate Online, Anda akan mendapatkan data terperinci tentang segala transaksi hingga pelaporan keuangan. Alhasil, Anda dapat fokus pada pengembangan bisnis dengan lebih efisien. Jadi, jangan ragu lagi untuk mencobanya ya!