Sistem akuntansi adalah serangkaian proses, prosedur, dan teknologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan, mencatat, mengelola, dan melaporkan informasi keuangan. Sistem ini membantu memastikan bahwa semua transaksi keuangan dicatat dengan akurat dan tepat waktu, serta menyediakan data yang diperlukan untuk membuat keputusan bisnis yang informatif. Dua sistem akuntansi yang umum digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan adalah akrual dan kas. Kedua sistem tersebut memiliki metode dan prinsip yang berbeda dalam pengakuan pendapatan dan beban. Berikut ini penjelasan lengkap terkait sistem akrual dan kas.
1. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
Sistem akuntansi berbasis akrual (accrual basis accounting) mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya transaksi, terlepas dari apakah kas telah diterima atau dibayarkan. Ini berarti pendapatan dicatat ketika diperoleh dan beban dicatat ketika terjadi, bukan ketika uang benar-benar berpindah tangan.
Contoh
- Pendapatan: Sebuah perusahaan memberikan layanan konsultasi pada bulan Januari dan mengirimkan faktur kepada klien. Pendapatan tersebut akan diakui pada bulan Januari, meskipun pembayaran diterima pada bulan Februari.
- Beban: Perusahaan menerima tagihan listrik pada bulan Desember tetapi membayarnya pada bulan Januari. Beban listrik akan diakui pada bulan Desember, saat layanan listrik digunakan.
Keuntungan
- Memberikan gambaran lebih tepat tentang kondisi keuangan perusahaan karena mencerminkan semua pendapatan dan beban yang terkait dengan periode tertentu.
- Kesesuaian dengan GAAP dan IFRS untuk pelaporan keuangan eksternal.
Kerugian
- Lebih rumit dan memerlukan penyesuaian periodik.
- Tidak menunjukkan arus kas aktual yang dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan.
Cocok untuk
- Perusahaan besar dengan transaksi yang kompleks.
- Perusahaan yang ingin mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangannya.
- Perusahaan yang tunduk pada peraturan akuntansi yang lebih ketat.
2. Sistem Akuntansi Berbasis Kas
Sistem akuntansi berbasis kas (cash basis accounting) mencatat pendapatan dan beban hanya ketika kas diterima atau dibayarkan. Ini berarti pendapatan diakui saat uang masuk, dan beban diakui saat uang keluar.
Contoh
- Pendapatan: Perusahaan memberikan layanan konsultasi pada bulan Januari dan menerima pembayaran pada bulan Februari. Pendapatan tersebut akan diakui pada bulan Februari, saat pembayaran diterima.
- Beban: Perusahaan menerima tagihan listrik pada bulan Desember dan membayarnya pada bulan Januari. Beban listrik akan diakui pada bulan Januari, saat pembayaran dilakukan.
Keuntungan
- Lebih mudah dipahami dan diterapkan, terutama untuk usaha kecil.
- Memberikan gambaran yang jelas tentang arus kas perusahaan, yang membantu dalam manajemen likuiditas.
Kerugian
- Tidak mencerminkan semua pendapatan dan beban yang sebenarnya terjadi selama periode tertentu, yang dapat mengaburkan gambaran keuangan yang sebenarnya.
- Tidak sesuai dengan GAAP dan IFRS untuk pelaporan keuangan eksternal.
Cocok untuk
- Perusahaan kecil dengan transaksi yang sederhana.
- Perusahaan yang ingin fokus pada arus kas aktualnya.
- Perusahaan yang tidak tunduk pada peraturan akuntansi yang ketat.