Perhitungan total aset memungkinkan Anda sebagai pemilik bisnis mengetahui gambaran tentang kesehatan keuangan bisnis secara keseluruhan. Total aset atau biasa dikenal dengan total aktiva adalah jumlah nilai dari seluruh aset serta yang bernilai ekonomi yang dimiliki perusahaan. Total aktiva yang dimiliki suatu perusahaan umumnya akan dicatat dalam catatan akuntansi, seperti laporan keuangan dan neraca bisnis. Berikut ini rumus dan cara untuk menghitung total aktiva bisnis Anda.
Rumus Menghitung Total Aset
Total Aset = Aset Lancar + (Aset Jangka Panjang – Penyusutan)
Keterangan:
- Aset lancar adalah jenis aset yang memiliki tingkat likuiditas tinggi. Dengan kata lain, aset ini dapat dikonversi menjadi kas atau kas dan setara kas dalam waktu satu tahun setelah perolehan. Contoh: kas, kas dan setara kas, piutang usaha, surat berharga, persediaan, biaya dibayar di muka.
- Aset jangka panjang adalah jenis aset yang digunakan untuk menjalankan operasional perusahaan dalam jangka waktu lama dan dapat memberikan manfaat dari segi ekonomi. Aset ini memiliki tingkat likuiditas rendah, sehingga waktu pencairannya cukup lama. Contoh: tanah, alat produksi, mesin, kendaraan, gedung, dan lain sebagainya.
Cara Menghitung Total Aset
PT Maju Bersama merupakan perusahaan di bidang FMCG yang dibangun pada tahun 2020. Pada tahun 2023, PT Maju Bersama memiliki aset berupa:
Total kas senilai Rp 1 miliar
Surat berharga dengan nilai Rp 200 juta
Piutang dengan nilai Rp 400 juta
Gedung kantor dengan nilai Rp 1 miliar dan penyusutan sebesar Rp 100 juta
Alat produksi dengan nilai Rp 500 juta dan penyusutan sebesar Rp 50 juta
Kendaraan senilai Rp 500 juta dengan penyusutan sebesar Rp 60 juta
Tanah di daerah Jakarta senilai Rp 2 miliar dengan penyusutan sebesar Rp 200 juta
Maka total aktiva dari PT Maju Bersama adalah sebagai berikut:
Aset lancar = Kas + surat berharga + piutang
Aset lancar = Rp 1 miliar + Rp 200 juta + Rp 400 juta = 1,6 miliar
Aset jangka panjang = gedung kantor + alat produksi + kendaraan + tanah
Aset jangka panjang = Rp 1 miliar + Rp 500 juta + Rp 500 juta + Rp 2 miliar = Rp 4 miliar
Total penyusutan = penyusutan gedung kantor + penyusutan alat produksi + penyusutan kendaraan + penyusutan tanah
Akumulasi penyusutan = Rp 100 juta + Rp 50 juta + Rp 60 juta + Rp 200 juta = Rp 410 juta
Total aset = aset lancar + (aset jangka panjang – penyusutan)
Total aset = 1.600.000.000 + (4.000.000.000 – 410.000.000) = 5.190.000.000 = Rp 5,19 miliar