Capital Expenditure (CapEx) adalah pengeluaran jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan untuk membeli, memperbaiki, atau memelihara aset tetap seperti bangunan, peralatan, dan infrastruktur. Operating Expenditure (OpEx) adalah pengeluaran jangka pendek berupa operasional sehari-hari yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya yang mencakup gaji karyawan, sewa, utilitas, dan bahan baku. Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai cara menghitung capital expenditure dan operating expenditure beserta manfaat menghitungnya.
Manfaat Menghitung Capital Expenditure & Operating Expenditure
Menghitung Capital Expenditure (CapEx) dan Operating Expenditure (OpEx) memiliki beberapa manfaat penting bagi perusahaan, berikut diantaranya:
1. Perencanaan Keuangan yang Lebih Baik
Menghitung CapEx dan OpEx memungkinkan perusahaan membuat anggaran yang lebih akurat sehingga membantu dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Selain itu, dengan menghitung CapEx, perusahaan dapat merencanakan pengeluaran besar di masa depan dan memastikan ketersediaan dana untuk proyek-proyek penting.
2. Pengendalian Biaya
Dengan menghitung OpEx, perusahaan dapat mengidentifikasi area pengeluaran yang tidak efisien dan mencari cara untuk menguranginya. Selain itu, monitoring CapEx dan OpEx secara rutin dapat membantu perusahaan tetap dalam batas anggaran yang telah ditetapkan, sehingga mengurangi risiko kelebihan pengeluaran.
3. Pengambilan Keputusan yang Tepat
CapEx dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan investasi, apakah proyek investasi tertentu akan memberikan nilai tambah yang cukup bagi perusahaan. Selain itu, OpEx dapat membantu mengevaluasi profitabilitas operasional dan menentukan apakah perusahaan perlu menyesuaikan strategi bisnisnya untuk meningkatkan laba.
4. Pengelolaan Aset dan Likuiditas
Menghitung CapEx membantu manajemen aset tetap termasuk pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian aset yang usang sehingga selalu dalam kondisi optimal. Menghitung OpEx membantu pengelolaan kas dengan memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi pengeluaran operasional sehari-hari.
Cara Menghitung Capital Expenditure (CapEx)
Berikut ini langkah-langkah untuk menghitung capital expenditure:
1. Identifikasi Pengeluaran untuk Aset Tetap
CapEx meliputi pembelian aset tetap baru, perbaikan besar yang memperpanjang umur aset, dan peningkatan aset yang meningkatkan kapasitas atau efisiensi.
2. Menghitung Total CapEx
Jumlahkan semua pengeluaran untuk aset tetap selama periode tertentu. Rumus dasar untuk menghitung CapEx adalah:
CapEx=Aset Tetap Akhir−Aset Tetap Awal+Akumulasi Penyusutan
Di mana:
- Aset Tetap Akhir: Nilai aset tetap pada akhir periode.
- Aset Tetap Awal: Nilai aset tetap pada awal periode.
- Akumulasi Penyusutan: Total penyusutan yang telah dialokasikan selama periode tersebut.
Berikut ini contoh perhitungan CapEx:
Jika sebuah perusahaan memiliki nilai aset tetap pada awal tahun sebesar Rp 500.000 pada akhir tahun sebesar Rp 700.000 dan akumulasi penyusutan selama tahun tersebut sebesar Rp 100.000, maka perhitungan CapEx adalah sebagai berikut:
CapEx = Rp 700.000 − Rp 500.000 + Rp 100.000 = Rp 300.000
Cara Menghitung Operating Expenditure (OpEx)
Berikut ini langkah-langkah untuk menghitung capital expenditure:
1. Identifikasi Pengeluaran Operasional
OpEx meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk operasi sehari-hari perusahaan, seperti biaya tenaga kerja, biaya material, biaya pemasaran, dan biaya administrasi.
2. Menghitung Total OpEx
Jumlahkan semua pengeluaran operasional selama periode tertentu. Tidak ada rumus khusus untuk OpEx karena pengeluarannya lebih bervariasi dan tergantung pada aktivitas operasional harian perusahaan.
Berikut ini contoh perhitungan OpEx:
Jika sebuah perusahaan mengeluarkan biaya untuk gaji karyawan sebesar Rp 200.000 biaya sewa sebesar Rp 50.000, biaya utilitas sebesar Rp 30.000, dan biaya bahan baku sebesar Rp 70.000 dalam satu tahun, maka perhitungan OpEx adalah sebagai berikut:
OpEx = Rp 200.000 + Rp 50.000 + Rp 30.000 + Rp 70.000 = Rp 350.000