Training Accurate

Fulfillment : Definisi, Proses, hingga Fungsinya

Ketahui Definisi, Proses hingga Fungsi Fulfillment
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Daftar Isi

Berkat kecanggihan teknologi yang semakin pesat, kegiatan jual beli online semakin digemari. Dalam kegiatannya, dikenal berbagai istilah yang mungkin masih asing untuk orang awam, salah satunya adalah fulfillment.

Fulfillment berkaitan erat dengan pemenuhan pesanan pelanggan yang mencakup beberapa tahapan penting. Prosesnya melalui tahap penerimaan pesanan sampai pengiriman ke alamat tujuan.

Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai definisi fulfillment, proses, dan fungsinya untuk bisnis. Jadi simak sampai selesai ya!

Sebenarnya Fulfillment Artinya Apa?

Arti dari kata fulfillment adalah proses pemenuhan pesanan pelanggan dalam kegiatan jual beli. Maksud dari proses pemenuhan pesanan sendiri mencakup beberapa tahapan mulai dari penerimaan pesanan, pemrosesan pesanan, dan pengiriman produk ke pemesan.

Meski fulfillment lebih dikenal dalam transaksi jual beli online, tetapi sebenarnya jual beli offline juga menggunakan sistem tersebut. Hanya saja berbeda istilah yaitu disebut back-office operation.

Meski di Indonesia fulfillment baru dikenal beberapa tahun belakang, akan tetapi pengembangannya sudah lama. Berdasarkan informasi yang didapatkan, fulfillment mulai diperkenalkan pada tahun 1997.

Istilah tersebut untuk pertama kalinya digunakan oleh e-commerce besar yaitu Amazon. Dalam hal ini, Amazon menggunakan gudang (warehouse) sebagai pusat untuk proses fulfillment termasuk menampung barang sementara.

Proses Fulfillment

Proses fulfillment terdiri dari beberapa tahap utama yang harus dikelola dengan baik untuk memastikan pesanan dipenuhi secara efektif. Berikut penjelasan untuk setiap tahapannya:

Baca juga:  Selling Price Adalah Kunci Kesuksesan Bisnis Anda

1. Penerimaan Pesanan (Order Receipt)

Proses fulfillment dimulai ketika pelanggan melakukan pemesanan. Pesanan dapat diterima melalui berbagai saluran, seperti situs web e-commerce, telepon, atau aplikasi seluler. Setelah pesanan diterima, sistem perusahaan akan mencatat detail pesanan, termasuk produk yang dipesan, jumlah, dan alamat pengiriman.

2. Pengelolaan Inventaris (Inventory Management)

Setelah pesanan diterima, langkah berikutnya adalah memastikan bahwa produk yang dipesan tersedia dalam stok. Sistem manajemen inventaris akan memeriksa ketersediaan produk di gudang. Jika produk tersedia, pesanan akan diproses lebih lanjut; jika tidak, perusahaan harus mencari solusi, seperti menginformasikan kepada pelanggan tentang keterlambatan atau mencari pemasok alternatif.

3. Pemrosesan Pesanan (Order Processing)

Pada tahap ini, pesanan mulai diproses. Produk yang dipesan diambil dari inventaris dan dipersiapkan untuk pengemasan. Beberapa perusahaan menggunakan teknologi otomatisasi, seperti robot gudang, untuk mengambil dan menyiapkan pesanan, sehingga proses ini lebih cepat dan efisien.

4. Pengemasan (Packaging)

Setelah produk diambil, langkah berikutnya adalah mengemasnya. Pengemasan harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa produk aman selama pengiriman. Kemasan yang baik juga memberikan pengalaman positif bagi pelanggan ketika mereka menerima pesanan. Beberapa perusahaan juga menyertakan dokumen pendukung, seperti faktur atau panduan produk, dalam paket.

Baca juga:  Pencatatan Transaksi Usaha Secara Digital

5. Pengiriman (Shipping)

Setelah produk dikemas, pesanan siap untuk dikirim. Perusahaan akan memilih metode pengiriman yang paling sesuai, berdasarkan lokasi pelanggan dan kebutuhan kecepatan pengiriman. Pada tahap ini, nomor pelacakan sering kali diberikan kepada pelanggan agar mereka dapat memantau status pengiriman pesanan mereka.

6. Pengelolaan Pengembalian (Returns Management)

Dalam beberapa kasus, pelanggan mungkin ingin mengembalikan produk. Pengelolaan pengembalian merupakan bagian dari proses fulfillment yang mencakup penerimaan barang yang dikembalikan, memproses pengembalian dana, atau menyediakan pengganti produk jika diperlukan. Proses ini juga harus dikelola dengan baik untuk menjaga kepuasan pelanggan.

Fungsi Fulfillment dalam Bisnis Online

Fulfillment memiliki beberapa fungsi penting dalam bisnis, terutama yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional. Berikut ini penjelasannya:

1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Fulfillment yang efisien dan tepat waktu sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan. Ketika pesanan tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik, pelanggan merasa puas dan lebih cenderung untuk melakukan pembelian ulang di masa depan. Pengalaman positif ini juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mendorong rekomendasi dari mulut ke mulut.

2. Mengoptimalkan Operasi Bisnis

Dengan sistem fulfillment yang baik, perusahaan dapat mengoptimalkan alur kerja mereka, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan efisiensi. Misalnya, otomatisasi dalam pengelolaan inventaris dan pemrosesan pesanan dapat mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan, sehingga menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas.

Baca juga:  Jenis Software Keuangan Perusahaan yang Wajib Anda Tahu!

3. Meningkatkan Skala Bisnis

Fulfillment yang efektif memungkinkan perusahaan untuk menangani volume pesanan yang lebih besar tanpa menurunkan kualitas layanan. Hal ini sangat penting bagi perusahaan yang berkembang pesat atau yang beroperasi di pasar global. Dengan infrastruktur yang kuat, maka bisnis dapat dengan mudah memperluas jangkauan pasar mereka.

4. Mengurangi Risiko Kesalahan

Proses fulfillment yang terorganisir dengan baik membantu mengurangi risiko kesalahan, seperti pengiriman produk yang salah atau jumlah yang tidak sesuai. Kesalahan dalam fulfillment dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan, pengembalian produk, dan bahkan kerugian finansial bagi perusahaan.

5. Mendukung Branding dan Diferensiasi

Pengemasan yang kreatif dan perhatian terhadap detail dalam proses fulfillment dapat mendukung upaya branding perusahaan. Hal ini dapat membantu bisnis membedakan diri dari pesaing dengan memberikan pengalaman yang unik dan berkesan bagi pelanggan.

Dengan pemahaman yang baik tentang definisi, proses, dan fungsi fulfillment, perusahaan dapat lebih baik dalam merencanakan dan mengoptimalkan alur kerja mereka, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang bisnis.

Jika Anda ingin memperoleh informasi menarik lainnya terkait bisnis dan akuntansi, Anda dapat membaca berbagai artikel lainnya dari kami.

Bagikan Artikel Ini
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Artikel Terkait