Training Accurate

Rumus Menghitung Burn Rate Beserta Cara Menurunkannya

Rumus Menghitung Burn Rate Beserta Cara Menurunkannya
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Daftar Isi

Burn rate atau tingkat pembakaran merupakan salah satu  indikator penting dalam memahami kesehatan keuangan perusahaan. Ini mengacu pada seberapa cepat perusahaan menghabiskan dana yang dimilikinya dalam suatu periode waktu tertentu. Jika burn rate terlalu tinggi, ini bisa menandakan bahwa perusahaan menggunakan dana lebih cepat daripada mampu menghasilkan pendapatan yang cukup yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan operasionalnya. Dengan memahami dan mengelola burn rate dengan baik, perusahaan dapat mempertahankan arus kas yang sehat dan meningkatkan peluang untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

 

Rumus dan Cara Menghitung Burn Rate

 

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung burn rate dengan tingkat kompleksitas yang bervariasi. Berikut ini salah satu rumus sederhana yang dapat Anda gunakan dalam menghitung tingkat pembakaran:

Burn Rate Bulanan = (Uang Tunai Awal – Uang Tunai Akhir) / Jumlah Bulan 

Saat menghitung burn rate, disarankan untuk mempertimbangkan data keuangan dari beberapa bulan sebelumnya. Hal ini agar Anda memiliki pemahaman yang lebih holistik tentang tren pengeluaran perusahaan serta membantu memastikan bahwa perhitungan tidak terlalu dipengaruhi oleh bulan-bulan dengan variabilitas ekstrim dalam penjualan atau pengeluaran.

 

Berikut ini contoh perhitungan burn rate:

Baca juga:  Jenis-Jenis Margin Akuntansi Beserta Cara Menghitungnya

Perusahaan A ingin mengevaluasi tingkat burn rate untuk kuartal pertama tahun ini, terutama pada awal bulan April. Pada tanggal 1 Januari, saat kuartal dimulai, Perusahaan A memiliki saldo kas sebesar Rp 2 miliar. Kemudian, pada akhir kuartal, tepatnya pada tanggal 31 Maret, saldo kasnya turun menjadi Rp 1,1 miliar. Maka burn rate Perusahaan A yaitu:

Burn Rate Bulanan = (Rp 2 miliar – Rp 1,1 miliar) / 3

Burn Rate Bulanan = Rp 300 juta

Angka ini merepresentasikan estimasi rata-rata pengeluaran dana perusahaan setiap bulannya selama kuartal yang dievaluasi. Informasi ini dapat membantu perusahaan merencanakan keuangan, mengelola biaya operasional, serta memastikan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk mendukung aktivitas operasionalnya. Perhitungan ini juga memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi area dimana pengeluaran berlebihan terjadi atau untuk mempersiapkan diri menghadapi periode dengan arus kas yang lebih rendah. 

 

Cara Untuk Menurunkan Burn Rate

 

Terdapat beberapa cara yang dapat diambil untuk menurunkan tingkat pembakaran dalam bisnis dan secara proaktif meningkatkan arus kas, yaitu:

 

1. Meningkatkan pendapatan tanpa menambah biaya

Anda dapat menambah pendapatan tanpa menambah biaya dengan meningkatkan margin laba kotor. Caranya yaitu dengan meningkatkan nilai tambah seperti layanan, kualitas, kenyamanan, atau nilai unik lainnya yang penting bagi pelanggan. Naikkan harga produk atau layanan Anda sedikit saja antara 1% hingga 3% agar tidak memberikan beban yang berlebihan kepada pelanggan Anda. Dengan meningkatkan margin laba kotor, Anda bisa meningkatkan arus kas bisnis Anda sambil mengurangi tingkat pembakaran.

Baca juga:  Apa Itu Metode Accrual Basis dan Cash Basis?

2. Mengurangi pengeluaran

Banyak pengusaha sering kali tidak menyadari adanya pemborosan dalam pengeluaran mereka. Mulailah dengan meninjau setiap item biaya dalam laporan keuangan. Ada kemungkinan langganan atau biaya lain yang tidak digunakan, tetapi menjadi pengeluaran bulanan. Walaupun terlihat kecil, biaya-biaya ini dapat menumpuk dan mempengaruhi arus kas secara signifikan. Selain itu, perhatikan juga biaya periklanan dan pemasaran dengan cermat. Meskipun biaya ini penting untuk pertumbuhan bisnis, namun pastikan juga bahwa hasil yang diberikan sepadan. Dengan menganalisis setiap biaya dan menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu, Anda dapat meningkatkan efisiensi bisnis Anda.

3. Pertimbangkan refinancing utang

Pengeluaran kas juga dipengaruhi oleh beban utang perusahaan. Jika beban pembayaran utang terlalu tinggi, maka Anda dapat mempertimbangkan opsi untuk merestrukturisasi utang. Merencanakan restrukturisasi sebelum masalah arus kas menjadi kritis lebih baik daripada menunggu terjadinya krisis keuangan yang berpotensi membahayakan bisnis Anda.

Baca juga:  Jenis-Jenis Jurnal dalam Akuntansi yang Wajib Anda Ketahui

4. Menggunakan sistem manajemen keuangan

Anda dapat merencanakan arus kas perusahaan yang positif dengan menggunakan sistem manajemen keuangan. Sistem ini akan membantu Anda untuk memprioritaskan tabungan, mengelola pengeluaran, serta menjaga cadangan dana perusahaan tetap tersedia namun tidak terlihat hingga Anda membutuhkannya. 

5. Kurangi produk yang tidak laku

Meskipun terkadang keputusan ini sulit, menghilangkan produk yang kurang laku dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Ini tidak hanya memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya ke produk yang lebih potensial secara finansial, namun juga dapat meningkatkan fokus perusahaan pada produk yang lebih menguntungkan. Terlebih lagi, ini juga dapat membuka peluang untuk pengembangan produk baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. 

 

Berikut tadi merupakan penjelasan mengenai burn rate, cara menghitungnya, serta cara untuk menurunkannya. Untuk mempermudah Anda menghitung burn rate perusahaan, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti Accurate Online. Aplikasi akuntansi ini dapat membantu Anda terkait proses akuntansi, mulai dari penjurnalan hingga membuat laporan keuangan secara cepat, mudah, dan tepat dimana saja.

Bagikan Artikel Ini
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Artikel Terkait