Training Accurate

Cara Menghitung Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)

Cara Menghitung Modal Kerja Bersih Net Working Capital
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Daftar Isi

Modal Kerja Bersih atau Net Working Capital (NWC) adalah ukuran likuiditas jangka pendek perusahaan yang menunjukkan seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban lancar. Menghitung NWC penting untuk menilai kesehatan keuangan jangka pendek perusahaan. Pada artikel ini akan dijelaskan manfaat menghitung modal kerja bersih beserta cara menghitungnya.

Manfaat Menghitung Modal Kerja Bersih

Berikut ini beberapa manfaat dari menghitung Net Working Capital suatu perusahaan:

  1. Menilai Likuiditas: NWC membantu menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
  2. Pengambilan Keputusan: Informasi tentang NWC membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait investasi jangka pendek dan operasi harian.
  3. Kesehatan Keuangan: NWC yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cukup aset lancar untuk menutupi kewajiban lancarnya yang merupakan indikator kesehatan keuangan yang baik.
  4. Manajemen Arus Kas: Memantau NWC dapat membantu manajemen menjaga arus kas yang sehat, memastikan bahwa perusahaan dapat menjalankan operasi tanpa gangguan keuangan.
Baca juga:  Tips Meningkatkan Efisiensi Operasional dengan Akuntansi

Cara Menghitung Modal Kerja Bersih

Untuk menghitung Net Working Capital, Anda dapat menggunakan rumus berikut ini:

NWC = Aset Lancar − Kewajiban Lancar

Berikut langkah-langkah untuk menghitungnya:

1. Identifikasi Aset Lancar

Aset lancar adalah semua aset yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan. Contoh aset lancar antara lain kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, biaya dibayar di muka.

2. Identifikasi Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar adalah semua kewajiban yang harus dibayarkan dalam jangka waktu satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan. Contoh kewajiban lancar antara lain utang usaha, utang jangka pendek, beban yang masih harus dibayar, dan pendapatan diterima di muka.

Baca juga:  Pentingnya Pelaporan Keuangan Berkelanjutan

3. Kumpulkan Data dari Laporan Keuangan

Data untuk aset lancar dan kewajiban lancar dapat ditemukan dalam neraca (balance sheet) perusahaan.

4. Lakukan Perhitungan

Kurangkan total kewajiban lancar dari total aset lancar.

Interpretasi Modal Kerja Bersih

Berikut ini interpretasi dari hasil perhitungan Net Working Capital:

  • NWC positif: Menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cukup aset lancar untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya dan memiliki dana untuk berinvestasi dalam operasi dan pertumbuhannya.
  • NWC nol: Menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset lancar yang sama persis dengan kewajiban jangka pendeknya. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk berinvestasi dalam operasi dan pertumbuhannya.
  • NWC negatif: Menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset lancar yang lebih kecil daripada kewajiban jangka pendeknya. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan berisiko gagal bayar.
Baca juga:  Metode Perhitungan Piutang dan Hutang

Contoh Perhitungan Modal Kerja Bersih 

Misalkan sebuah perusahaan memiliki data berikut dari neraca:

Aset Lancar berupa kas dan setara kas sebesar Rp 500.000.000, piutang usaha sebesar Rp 300.000.000, persediaan sebesar Rp 200.000.000, dan biaya dibayar dimuka sebesar Rp 100.000.000.

Kewajiban Lancar berupa utang usaha sebesar Rp 400.000.000, utang jangka pendek sebesar Rp 200.000.000, dan beban yang masih harus dibayar sebesar Rp 150.000.000.

Perhitungan NWC:

NWC = Aset Lancar − Kewajiban Lancar

NWC = 500.000.000 + 300.000.000 + 200.000.000 + 100.000.000) − (400.000.000 + 200.000.000 + 150.000.000)

NWC =1.100.000.000 − 750.000.000 = 350.000.000

Jadi, modal kerja bersih perusahaan adalah Rp 350.000.000.

Bagikan Artikel Ini
Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Artikel Terkait